Minggu, 14 September 2014

Kelelawar Vampir dari Venezuela

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1KlivXFkVwfVRY5mUIRS0b8QQGNmTz2XYXkIJZUvGUI4cnZcK9sFLRn6ZODNPbDeO89lpYaPe2jmQrMOlCAVWbreBHj3qK1jIIzoXPtckuwV2DP1_xda2dzx5Yce-lvcLfh0T_EbXGU4/s1600/Kelelawar+vampir.JPG
Jenis wisata yang ditawarkan oleh Venezuela adalah wisata pantai. Namun ternyata,, hewan buas yang dapat mengancam wisatawan saat pelesir di negara ini bukanlah hewan air, melainkan hewan yang bisa terbang.Sejak 1932, setidaknya tercatat ada 132 kematian manusia diakibatkan gigitan kelelawar vampir, jenis kelelawar yang membawa virus rabies. Kelelawar ini berhabitat di seluruh Amerika Tengah dan Selatan, dan paling banyak ditemukan di Venezuela. Hewan ini kerap disebut pembunuh dalam diam, karena sering saat mereka menggigit dan menghisap darah korbannya, tidak ada yang menyadari.
Insiden serangan kelelawar vampir paling parah terjadi pada 2008. Sebanyak 38 anggota suku Indian Warao di desa terpencil Venezuela mati karena virus rabies yang dibawa oleh kelelawar ini. Tidak hanya itu, para peneliti dan wisatawan pun ada yang ikut tewas. Para pemerintah setempat menghimbau para turis yang datang ke Venezuela untuk ekstra hati-hati dengan hewan malam ini. Bila menginap di luar ruangan, diminta untuk selalu memasang kelambu atau jaring nyamuk agar kelelawar tidak dapat masuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar